Lewoleba (Humas) – Penghulu KUA Kecamatan Omesuri, Jufri Hamid Enga,S.HI mengatakan bahwa pernikahan yang dilakukan merupakan sesuatu yang bersifat sakral atau suci yang bukan saja disaksikan oleh mata manusia tetapi juga disaksikan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa bersama para malaikat. Hal ini dikatakan Jufri Enga saat memimpin prosesi ijab qabul dengan pengantin pria (menikahkan pengantin), juga menjadi pembawa khutbah dalam pelaksanaan akad pernikahan antara Catin wanita Fitria Mansyur dengan Catin pria Hasrul Saharu Peuhulu,
“Nikah itu adalah peristiwa sakral yang bukan saja kita yang hadir menyaksikan tetapi juga disaksikan oleh Allah SWT bersama para malaikatnya di Arsy. Oleh karena itu perlu dijaga dan jangan main-main dengan pernikahan ini. Sekali menikah pertahankan sampai maut yang memisahkan kalian berdua,“ kata alumni Fak. Syariah Institut Agama Islam Darussalam Ciamis Jawa Barat.
Mantan Kepala KUA Kec. Aesesa Kemenag Nagekeo ini mengingatkan calon pengantin bahwa kehadiran kedua keluarga besar dan tetamu undangan menyaksikan kebahagiaan pengantin berdua bukan hanya untuk sem*ntara waktu saja tetapi kebahagiaan itu ingin dilihat untuk selamanya.
“Teruskan kebahagiaan hari ini untuk selamanya bukan hanya hari ini, karenanya kalian berdua harus memiliki komitmen yang kuat untuk selalu memelihara, merawat dan mempertahankan mahligai rumah tangganya dengan baik sehingga kelak dapat mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Keluarga yang didalamnya penuh kedamaian dan ketenangan, “ ungkap Jufri menutup khutbahnya.
Bertempat di rumah pengantin wanita di Desa Dolulolong Kecamatan Omesuri Kab. Lembata, Penghulu KUA Kecamatan Omesuri, Jufri Hamid Enga,S.HI, memimpin jalannya akad pernikahan antara Catin wanita Fitria Mansyur dengan Catin pria Hasrul Saharu Peuhulu pada Sabtu (20/06/2020) atau bertepatan dengan 29 Syawal 1441 Hijriyah. Akad nikah dihadiri petugas dari KUA Kecamatan Omesuri dan keluarga inti dari kedua keluarga pengantin. Turut hadir Pj. Kepala Desa, Ibrahim Tobi dan Imam Masjid Dolulolong.
Acara akad nikah diakhiri dengan penyerahan buku nikah dari Kepala KUA Omesuri kepada kedua pengantin. Saat menyerahkan buku nikah, dirinya berpesan kepada Fitria dan Hasrul untuk menjaga dengan baik buku nikah tersebut karena buku nikah tersebut merupakan legalitas formal pengakuan Negara terhadap pasangan pengantin yang telah menikah secara sah sesuai aturan perundang-undangan.
“Apapun yang terjadi di rumah tangga kalian, pastikan buku nikah selalu ada di rumah, jangan gadaikan buku nikah itu di Kantor Pengadilan Agama,“ kata Jufri memberi nasehat.
Prosesi pernikahan pengantin yang mendaftar di KUA Kecamatan Omesuri pada awal Bulan Juni 2020 tersebut berjalan khidmat dan lancar, semua yang hadir dalam ruang akad mematuhi protokol kesehatan sesuai Surat Edaran Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama RI Nomor P-006/DJ.III/Hk.00.7/06/2020 tanggal 10 Juni 2020 tentang Pelayanan Nikah Menuju Masyarakat Produktif Aman Covid, diantaranya membatasi jumlah yang hadir dalam ruang akad, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun serta mengurangi kontak fisik. Pernikahan kedua pengantin tercatat di KUA Kecamatan Omesuri dengan nomor akta nikah 20/05/VI/2020.**(Rusydin/JW).
